Rabu, 21 Oktober 2015

Prompt #93 - Cermin dari Pulau Kaca



“Cermin ajaib, begitulah penduduk pulau kaca mengagungkan namanya. Cermin yang konon bisa menjawab segala pertanyaan tentang masa depan bak seorang peramal ini tak pernah sepi dari kunjungan. Namun, sejak Gunung Silikat erupsi, cermin itu hilang ditelan bumi. Begitupun dengan keajaiban dan penduduk pulau kaca.”

“Bunda? Apakah cermin itu nyata?” Tanya Andi. Ibu hanya tersenyum sembari menutup buku cerita di pangkuannya. “Mungkin. Sudah, cepat berdoa dan tidurlah.” Sang Ibu mencium kening Andi kemudian mematikan lampu kamarnya dan pergi.

Andi terjaga dalam gelap. Matanya mengerjap menatap langit-langit sampai sebuah suara mengusik lamunannya. Andi menoleh ke arah jendela dan beranjak mendekatinya. Samar terlihat sosok kerdil bertopi kerucut merah sedang mencangkuli halaman belakang rumahnya.

“Apa yang kamu lakukan?” Andi bersuara lirih.
“Aku sedang menggali cermin ajaib.” Sahut sosok itu.
“Dari negeri kaca?” Tanpa menunggu jawaban, Andi pun berlari mendekati sosok itu. Kini, dihadapannya tergeletak sebuah cermin tua yang kusam.
“Bagaimana cara kerjanya?”
“Usap tiga kali dan ajukan pertanyaanmu.”

Andi mengusap cermin itu tiga kali, “Wahai cermin ajaib, tunjukkan diriku di masa depan.” Cermin kusam itu memancarkan cahaya yang indah dan setelah cahayanya hilang tampaklah seorang laki-laki gemuk berpakaian lusuh. “Pembohong!”

“Andi, bangun. Jangan malas, nanti terlambat ke sekolah!” Ibu menggoyang-goyangkan tubuh Andi yang terlelap.

Tidak ada komentar :

Posting Komentar